Related Posts with Thumbnails
B-YOUTH.!! JADILAH PEMUDA-PEMUDI YANG TAKUT AKAN TUHAN. GBU

11 September 2009

DI TENGAH KEGELAPAN

...Kupandangi hamparan kegelapan dihadapanku…
Ada rasa keraguan untuk menyeberanginya…ada rasa ketakutan untuk melewatinya. Tapi kuyakinkan diriku bahwa AKU BISA MENGATASI SEMUA INI!!!
Dan kumelangkah sendiri…
Tanpa kusadari kutinggalkan istanaku seraya kubuang jiwaku. Aku MENGIRA aku membawa Pelitaku, tapi ternyata tidak.
Dan aku bahkan tidak menyadarinya…
Yang kutahu hanya bahwa aku harus pergi mendapatkan CAHAYA itu!...




DI TENGAH KEGELAPAN


Hembusan angin malam yang dingin menyeruak masuk lewat jendela, membuat tirai chiffon putih itu melambai seirama hembusannya. Sejenak kulayangkan pandanganku ke luar. Hitam dan pekat. Yang terlihat hanya hamparan kegelapan yang lembut seperti kain beludru hitam. Tak ada bintang dan bulan…Bahkan dari dalam kamarku pun hanya ada Tujuh Lilin yang menyala dalam sebuah kaki dian.
Satu kerlipan CAHAYA dari arah seberang menarik perhatianku. Aku bangkit dari tempat tidur lalu berjalan mendekati jendela. Semakin dekat, kegelapan itu terasa semakin menyelimuti. Seakan diriku tersedot masuk dalam sebuah lubang hitam yang hanya berisi kegelapan tanpa batas.
CAHAYA diseberang sana seakan memanggilku mendekat…
Menarik jiwaku, seperti suatu panggilan yang menghipnotis pikiranku dan meyakinkan diriku bahwa di sanalah seharusnya aku berada saat ini…
Aku berlari meninggalkan kamarku dan berjalan menuruni tangga. Para pengawal sedang tertidur lelap dan para penjaga sedang beristirahat, tak ada yang tahu aku pergi. Kubuka gerbang istana lalu kuseberangi parit yang mengelilingi istana tua ini lewat sebuah jembatan besi.
Kupandangi hamparan kegelapan dihadapanku…
Ada rasa keraguan untuk menyeberanginya…ada rasa ketakutan untuk melewatinya. Tapi kuyakinkan diriku bahwa AKU BISA MENGATASI SEMUA INI!!!
Dan kumelangkah sendiri…
Tanpa kusadari kutinggalkan istanaku seraya kubuang jiwaku. Aku MENGIRA aku membawa Pelitaku, tapi ternyata tidak.
Dan aku bahkan tidak menyadarinya…
Yang kutahu hanya bahwa aku harus pergi mendapatkan CAHAYA itu!

Di sana! CAHAYA itu ada di sebelah Utara.
Segera kuberlari ke sana. Menembus kegelapan di hadapanku, tersedot masuk dalam sebuah pusaran hitam yang bahkan diriku sendiri tak tahu apa.
Waktu seakan berjalan lambat…
Kukira aku hampir sampai, tapi tidak. Masih jauh…
Aku terus berlari…
Berlari…
Berlari…
Hingga sampai suatu saat aku kelelahan.
Sejenak aku berhenti. Nafasku terengah-engah. Keringatku bercucuran dan baru kusadari kakiku lecet dan berdarah-darah.
Lalu kupandang sekelilingku.
Mengapa kegelapan ini menjadi terasa begitu menakutkan???
Aku gemetar.
Aku ketakutan…
Aku lelah…
Rasanya aku sudah tak sanggup lagi melakukan perjalanan ini.

Saat kumemandang ke depan yang ada hanya kegelapan tanpa batas.
Jarak yang kutempuh masih jauh…
Aku tak punya keberanian untuk melangkah lagi…
Saat kumenoleh ke belakang istana itu sudah hampir tak terlihat.
Sudah terlalu jauh aku berlari…
Aku sudah tak bisa kembali lagi.

Di persimpangan ini aku berhenti. Sendiri dan tak berdaya, aku hanya bisa menangis sendirian. Satu panggilan dari jiwaku yang kubuang terngiang di telinga. Satu jeritan dari hati yang kutinggalkan terasa begitu memilukan.
Dulu aku hanya hidup dalam suatu realita impian yang kuciptakan sendiri. Tapi saat sekelilingku berubah, aku menjadi seperti bunga rumput yang tertiup searah angin Utara.
Ke manakah jiwaku kubuang? Di manakah hatiku kutinggalkan?
Aku berusaha mencari jawabnya di tengah kegelapan. Dan saat aku merasa pening dan buntu, aku tetap belum menemukan jawabannya.
Saat itulah aku sadar…
Aku telah meninggalkan Pelitaku di tempat aku membuang jiwaku dan meninggalkan hatiku.

Pusaran itu terus bergerak. Bagaimana pun, aku harus terus berlari…
Tak boleh ada air mata…
Tak boleh berhenti…
Ini adalah suatu konsekuensi dari sebuah komitmen semu yang dibuat berdasarkan nafsu dan ego dari jiwa ambisi seorang putri.
Aku gagal mengatasinya…
Aku gagal mengendalikannya…
Dan kini aku harus berlari sendirian…

Berlari….
Berlari….
Masih jauh…
Hosh! Hosh!
Terus…
Berlari…
Berlari…
Tidak! Masih jauh…
Berlari…
Ayo!! Sedikit lagi…
Berlari…
Berlari…
Berlari…
Berlari…
Berlari…
AAAAAHHH!

* * * * *


Rasanya sudah berjuta tahun cahaya kulewati. Sudah beribu masa kulalui… Saat AKU SAMPAI di Gerbang CAHAYA itu.
Ada satu sinar yang terhembus ke arahku, meneduhkan diriku yang lelah dan menenangkan diriku. Saat kulihat diriku dalam suatu refleksi transparan dari CAHAYA itu, kulihat luka-lukaku hilang dan tak ada satu tanda keletihan pun di diriku.
CAHAYA itu menunggu…
Kuraih panelnya dengan perlahan.
Kini sedetik yang berlalu terasa lebih lama dari pada beribu masa yang kulalui sebelumnya. Satu detik yang berharga…
Gerbang itu terbuka…
Makin lama makin lebar…
Aku menunggu…
Silau…Aku tak bisa mengintip…
Semakin lebar…
Dan ia terbuka seluruhnya!!!
ZAP!!!
Tiba-tiba CAHAYA itu lenyap!
Dan saat kupandang ke depan…yang ada hanya KEGELAPAN tanpa batas yang menantiku…
Lebih GELAP dari sebelumnya…
Lebih HITAM dari sebelumnya…
Lebih PEKAT dari sebelumnya…


Terlambat kusadari bahwa semua refleksi itu hanya tipuan ilusi…
Arus pusaran itu makin kuat menarik seperti magnet. Dan TANPA AMPUN aku tersedot dan terseret ke dalamnya… meninggalkan sisa jiwaku dan serpihan hatiku di belakang…

==================================================
(by: Sarwendah,Jan 21st 2005)

3 komentar:

Doni Koba 13 September, 2009 17:43  

mantaff...
ternyata ada jiwa novelis...
kata2nya mirip cerita2 di novel..

skali2 bikin cerpen dong wen, biar blog ini lebih bervariasi...
GOD bless you-th__

Anonim,  13 September, 2009 21:26  

Sar: tengkyu..namanya juga my own experience.. jadi pengen membagikan...
makanya qu kasih judul "Blessed to Bless"..GBU too

Anonim,  23 September, 2009 18:40  

Ayoo... NN sama Wendah... Posting artikel lagi donk... kangen nih baca tulisan kalian, trus ajak-ajak b-youts yg lain ya.. untuk isi ni blog

Syallom... terima kasih atas kunjungannya, jika saudara rindu untuk berbagi kisah kesaksian, artikel atau renungan. Silahkan kirimkan melalui email kami di (bethlehemyouth.gpdimalalayang@gmail.com) terima kasih. Tuhan Yesus Memberkati

Dari Admin

Puji Tuhan... Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan anda di webblog ini. Kami juga mengundang anda untuk dapat berpartisipasi untuk menjadi berkat bagi sesama dengan membagi kisah kesaksian anda dalam Kristus, renungan, artikel maupun puisi di webblog ini. Dengan mengirimkannya ke alamat email (bethlehemyouth.gpdimalalayang@gmail.com).
Sekali lagi kami ucapkan terima kasih. Tuhan Memberkati.

Alih Bahasa

Langganan B' Youth

Masukkan alamat email kamu untuk dapatkan info terbaru dari b-youth:

Delivered by FeedBurner

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP